Ada
pepatah jawa yang penulis ingat belakangan ini, berbunyi “Witing
tresno jalaran soko kulino”
yang artinya kurang lebih cinta bisa datang karena sering bertemu.
Terdengar pas pepatah tersebut jika dikaitkan dengan keadaan 2
sahabat penulis yang kesemuanya lelaki, yang pada saat ini
‘sepertinya’ menaruh hati pada satu wanita yang sama dan dibawah
naungan komunitas yang sama pula.
Lalu
apa ada yang salah? Tidak ada. Intensitas pertemuan yang
berkesinambungan bisa saja dijadikan alasan untuk perasaan itu hadir.
Toh, jika hati itu berpendar dengan semestinya bukankah merupakan
sebuah anugerah dari Sang Maha Pencipta. Atau mungkin
mengatasnamakannya dalam sebuah persahabatan yang terjalin erat? Di
film beken bollywood Kuch Kuch Hota Hai, SRK menerjemahkan rasa itu
dengan istilah: Love
is Friendship.
Bukan sesuatu yang salah kan? Aku mengenalmu, aku bersahabat
denganmu, aku memahamimu, lantas apa salah jika aku berharap lebih
padamu? Sekali lagi perasaan itu hadir diantara dua sahabatku meski
untuk satu wanita yang sama namun bukanlah sebuah kekeliruan. Dia
hadir begitu saja, merenggut kesepian yang tersita demikian lama.
Kalau mereka berusaha keras untuk menggapainya dengan tetap
menjunjung ukhuwah yang harus tetap dijaga, rivalitas keduanya
seharusnya tetap berakhir dengan indah meski siapapun nanti yang
terpilih. Tidak perlu adanya permusuhan serta jadikanlah kisah Salman
Al Farisi dan Abu Darda sebagai panutannya.
Lalu
bagaimana dengan si wanita? Saat ini ada dua ikhwan dengan maksud dan
tujuan yang sama sedang berjuang untuk memenangkan hatimu. Siapa yang
kamu pilih? Dia yang demikian hangat perhatian padamu atau yang
mengagumi dalam diam untuk menuai kasih darimu. Terkadang memilih
satu diantara dua jauh lebih rumit dan membingungkan bukan, terlebih
jika ini menyangkut hati serta sebuah ketetapan. Jika kamu bimbang,
bukankah ada sepertiga malam yang menenangkan hati dikala tak tahu
harus memutuskan sebuah jawaban. Sujud dan doa jauh lebih berguna
dibanding sibuk menerka-nerka harus dengan siapa kamu nantinya.
Berilah keputusan tegas ukhtiku sayang, katakan aku tidak perlu
rayuan yang melangitkan tapi mahar sah dalam sebuah ikatan. Bilang
juga tidak perlu sibuk mencari perhatian lebih dariku tapi yang aku
butuh ikhwan yang siap berhadapan dengan waliku. Jika tak ada yang
sanggup untuk itu, percayalah ukhti diluar sana entah dimana, calon
imammu kelak sedang mempersiapkan semuanya untukmu. Mungkin juga dia
setampan Lee Min Ho dan pilihan terbaik yang kamu miliki.
Salam
hormat untuk kedua sahabatku, berjuanglah!.
Wkwk keren nih bang fahmi 😄😄
BalasHapus