Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2017

Nice To Meet You.. (Chapter 1)

Namaku Alif Yusuf. Seorang novelis muda yang mencoba mengulangi kesuksesan dari novel pertama yang ku terbitkan tahun lalu. Saat ini aku sedang didalam busway koridor satu Blok M – Kota. Sedari perjalananku mencari buku-buku bekas di Blok M, tujuanku berikutnya adalah Kota Tua Jakarta. Di novelku berikutnya, aku ingin sekali meng eksplore tentang sejarah Jakarta sebagai setting ceritanya. Ide itu adalah impian lama yang coba aku wujudkan. Sesampai di halte Masjid Agung, ada gadis muda berjilbab yang ku perkirakan seusia denganku dengan seorang anak lelaki kecil seusia SD tingkat awal masuk ke dalam busway yang ku tumpangi. Dia duduk dua bangku di deretan yang ku duduki. Ada anak lelaki kecil itu menjadi pemisah diantara kami satu sama lain. Aku dengan sikap cuek memandangi mereka berdua. Kacamata minusku mencoba mempertegas wajah gadis itu. Cukup cantik juga rupanya. Tidak kalah dengan teman sekampus yang sedang tekun aku dekati belakangan ini. “TANTEEE.. Patung itu seperti p

Belajar Dari Film Maker Muslim

“ Kita belajar tentang apa yang kita miliki ..” – Muhammad Ali Ghifari. Sebuah quote sederhana membuat penulis terlempar kembali pada sabtu siang itu di tanggal 5 November 2016 didalam ruang teater Jakarta Islamic Centre dengan tema kala itu adalah tentang film pendek. Ada dua orang yang akan menjadi speaker sudah duduk bersantai disana sebelum penulis datang. Entah siapa mereka, wajahnya sangat tidak familiar di mata. Sepertinya hanya praktisi biasa yang cuma akan bicara hal yang biasa-biasa pula, pekikku dalam hati. Yang satu tampak pintar dengan kacamata yang menghias di wajahnya, sedangkan yang satu lagi bertubuh lebih gemuk dengan rambut sedikit jabrik dengan senyum merekah yang tak surut dari bibirnya. Ternyata dugaan penulis salah, kedua orang itu adalah orang-orang luar biasa dari Film Maker Muslim (FMM) yang sukses mencetak film-film pendek yang monumental di youtube, seperti Trilogi Cinta Shubuh yang sukses mendapatkan viewers lebih dari satu juta penonton, film

Takut Hujan!

Saat tulisan ini di ketik, penulis sedang menikmati derasnya hujan yang turun sore itu dari Break Out Room 18fl sambil duduk bersantai di sofa besar berwarna coklat tua dan menyantap mie rebus yang masih panas dari microwave yang tersedia di ruang makan tersebut. Pandangannya tertuju pada lalu lintas sepanjang Jl. MH. Thamrin yang mulai tersendat dari kawasan Sarinah hingga Bunderan Hotel Indonesia. Memorinya terbang jauh melompati derai air yang turun dengan derasnya, menyusuri labirin ilmu lalu menjumpai satu istilah yang berdekatan dengan situasi saat ini: Ombrophobia !. Ombrophobia? Apa itu? Ini jelas bukan tentang rasa takut akan camilan berbahan dasar singkong berisi lelehan gula merah nan nikmat itu..hehe. Menurut info yang penulis dapatkan di internet, Ombrophobia adalah sebuah ketakutan yang berlebihan atau irasional pada hujan, petir atau karena kehujanan. Orang yang mengidap phobia unik ini akan menganggap hujan atau mendung gelap akan mendatangkan suatu bencana b

Peduli Sampah

Gimana, udah pada nyoblos kan? Gimana juga jagoannya kemarin, kira-kira menang gak? Atau sekarang kamu masih aja musuhan sama temanmu gegara punya pilihan yang beda, hayoo!! Jujur aja.. hehe. Untuk sejenak ayo lupakan yang kemarin-kemarin itu, sekarang kita fokus sama satu tanggal: 21 Februari adalah Hari Peduli Sampah Nasional! . Yups. Apa kamu baru tahu kalau ada hari ini ya? Wah berarti kamu kurang keceh tuh. Cek lagi deh di google kalo kamu gak percaya.. Sebagai generasi yang melek banget sama teknologi belakangan ini seiring berkembangnya pusat industrialisasi di dunia, semestinya kita lebih peduli dengan keberlangsungan lingkungan sekitar, dalam hal ini tentu saja sampah salah satunya. Kamu yang tiap hari update-nya status galau melulu, pernah membayangkan gak sih ada berapa kilo sampah rumah tangga yang dihasilkan setiap harinya. Dari data yang berhasil penulis baca di internet setiap orang per hari bisa menghasilkan 1-2 kilo sampah lho. Bayangkan! Itu cuma dari kamu send

Melankolia!

Kamu yakin mau membaca tulisan ini? Aku menjamin kamu akan mual membacanya. Entah angin apa pula yang menuntunku untuk menulismu. Tulisan ini cuma tentang cinta. Iya. Ini hanya bercerita tentang perasaan yang berupa-rupa warna dan bentuknya itu. Perasaan yang membuat hatimu berdebar tak menentu, mengubah dirimu yang tadinya ganjil menjadi tergenapi, dia hadir laksana kompas yang menjadi penunjuk arah tujuan yang mungkin kamu cari selama ini. Kamu yang mengeja terlalu dalam tentang cinta, apa sadar bagaimana dia hadir untukmu? Mencuri dalam diam di keheningan malammu dan membuatmu tanpa sadar menyelipkan namanya dalam setiap bait-bait doa. Apa kamu menyadari hal itu? Selama ini selalu ada didekatmu. Ada berjuta perasaan yang tertawan berkata hal yang sama tentang itu. Bukankah menjadi satu adalah tujuanmu yang sesungguhnya. Cinta.. lagi-lagi ini bicara mengenaimu. Terkadang pipi bersemu merah menahan malu. Aku terlalu banyak menginterpretasikanmu dalam ragam mozaik dan syair-syai

Tentang JICBS#3 !!

Beberapa waktu yang lalu, sebelum aku benar-benar lupa tentang mereka yang pernah singgah di kehidupanku yang dinamis tiap akhir pekan, maka aku ingin menyematkan semua yang teringat dalam ingatan untukku tuangkan melalui goresan kecil dalam cerita ini. Cerita ini tentang petualanganku dengan mereka, remaja-remaji ajaib yang entah sudah menjadi suratan takdir aku harus bertemu dengan mereka. Di awali dengan tawaran teman kuliahku yang lucunya seperti Majin Buu dalam manga Dragon Ball itu untuk mengikuti pelatihan jurnalistik islami di Jakarta Islamic Centre bertajuk “JICBS#3” melalui google document yang dia kirimkan di hari itu ba’da shalat Jumat. Aku yang memang suka sekali terhadap hal-hal yang bersifat challenging sedari dulu akhirnya mengisi juga form tersebut. Singkat kata akhirnya aku mendapat kesempatan untuk mengikuti seleksi di sana. Sebuah pengalaman baru menantiku, baca berita di panggung! . Untuk orang yang terbiasa mengurusi bermacam kegiatan di kampus dan me