Langsung ke konten utama

Ifthar with JICBS, Menguji Eksistensi Alumninya!

Bagi kamu yang menyukai blog ini, pasti sudah tidak heran dengan begitu banyaknya artikel yang ditulis mengenai Jakarta Islamic Centre Broadcast School (JICBS) dengan segala cerita dan orang-orang inspiratif didalamnya. Kali ini, penulis akan mengetengahkan satu rencana kegiatan yang akan diadakan pada bulan Ramadhan nanti.



Seperti judul yang kamu baca, penulis ingin menukil tentang sebuah eksistensi dari satu kegiatan setelah masa pelatihan jurnalistik islami yang berlangsung selama 2 bulan itu, telah menjadi pelecut bagi para alumni didalamnya untuk dapat berkiprah lebih jauh ketika terjun di masyarakat umum. Bentuk eksistensi yang ditawarkan dan dikembangkan beragam jenisnya, tergantung bagaimana kemampuan intuisi itu bergerak mengikuti perkembangan zaman yang semakin memasuki era globalisasi dewasa ini.

Bagi alumni JICBS sendiri, kegiatan edutainment dengan panti asuhan di Jakarta Utara yang akan berlangsung pada tanggal 10 Juni 2017 dan bertempat di ruang teater Jakarta Islamic Centre, merupakan wujud eksistensi mereka yang ketiga setelah sebelumnya JICBS terlibat pada gerakan yang diprakarsai Save Humanity serta didukung pula oleh banyak komunitas islam Jabodetabek dalam rangka penggalangan dana untuk korban bencana di Aleppo, Palestina, Aceh dan sebagainya. Mereka juga dilibatkan oleh pelaksana yang sama dalam kegiatan bertajuk Gerakan Menutup Aurat (GEMAR), yaitu gerakan sosial islami yang bertujuan mengajak kepada masyarakat umum, terutama akhwat untuk mau berjilbab secara syar’i. Pada kedua acara tersebut, mereka banyak bersinergi dan belajar dari banyak komunitas lain dalam pengelolaan sebuah event islami yang berakhir dengan sukses. Karena hal itu pula, pada kesempatan Ramadhan nanti, mereka mencoba mandiri dan memberanikan diri untuk mengeksplorasi kemampuan dalam keorganisasian, mengadakan kegiatan edukatif entertainment dengan judul Ifthar With JICBS.

Dalam acara yang digawangi oleh orang terbaik dari lulusan JICBS angkatan ke 3, yaitu Rocky Octa Sefriandy dan Fathy Muhammad dengan tagline “Entertainment On Ramadhan”, Ifthar With JICBS akan menyuguhkan sebuah karya acara yang akan mengkolaborasikan seni pertunjukan islami, permainan edukatif, belajar singkat tentang dunia fotografi juga mengajak anak-anak panti asuhan untuk berani unjuk gigi diatas pentas. Fokus acara utama akan tetap berupa santunan, tapi pihak panitia akan meng-create acara tersebut sehingga menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi semua dengan harapan baik. Untuk menunjang acara, panitia juga telah melakukan penggalangan dana secara berkala setiap harinya. Ifthar With JICBS ini juga seperti sebuah launching acara perdana sebagai komunitas lulusan program pelatihan jurnalistik yang secara mandiri ingin turut serta didalam kegiatan sosial kemasyarakatan atau mungkin bisa juga menjadi yang terakhir seiring mandek-nya kreatifitas para alumni JICBS dalam menggali potensi yang senantiasa harus selalu diperbarui setiap detiknya.

Menyambung dengan judul artikel diawal yang berbicara mengenai eksistensi, para alumni JICBS kedepannya akan dihadapkan pada tantangan sebuah eksistensi pemikiran kualitas diri dalam pengembangan karya mereka selanjutnya. Tuntutan akan sebuah komitmen dalam komunitas dan ide kreatif dari aktifitas sosial bermanfaat akan menjadi tolak ukur sesungguhnya dalam eksistensi. Sejauhmana eksistensi itu akan berpola, sekedar cuma menjadi komunitas semenjana atau bernilai lebih, hanya mereka yang bisa menjawabnya.



@fahmi.suri

Komentar

  1. subhanalloh.. semangat!! Alloh selalu menyertai hambaNya yang senantiasa berbuat kebajikan dan selalu mengutamakan kepentingan orang lain..

    BalasHapus
  2. Ya mudah2an bisa bermanfaat untuk dunia dan akhirat, aamiin.

    BalasHapus
  3. Wih keren, semoga acaranya dilancarkan dan dana terkumpul cepat aamiin.

    BalasHapus

Posting Komentar

Cerita Unggulan

Temanku, Rivalku! (ups)

Ada pepatah jawa yang penulis ingat belakangan ini, berbunyi “ Witing tresno jalaran soko kulino ” yang artinya kurang lebih cinta bisa datang karena sering bertemu. Terdengar pas pepatah tersebut jika dikaitkan dengan keadaan 2 sahabat penulis yang kesemuanya lelaki, yang pada saat ini ‘sepertinya’ menaruh hati pada satu wanita yang sama dan dibawah naungan komunitas yang sama pula. Lalu apa ada yang salah? Tidak ada. Intensitas pertemuan yang berkesinambungan bisa saja dijadikan alasan untuk perasaan itu hadir. Toh, jika hati itu berpendar dengan semestinya bukankah merupakan sebuah anugerah dari Sang Maha Pencipta. Atau mungkin mengatasnamakannya dalam sebuah persahabatan yang terjalin erat? Di film beken bollywood Kuch Kuch Hota Hai, SRK menerjemahkan rasa itu dengan istilah: Love is Friendship . Bukan sesuatu yang salah kan? Aku mengenalmu, aku bersahabat denganmu, aku memahamimu, lantas apa salah jika aku berharap lebih padamu? Sekali lagi perasaan itu hadir diantara

Tentang JICBS#3 !!

Beberapa waktu yang lalu, sebelum aku benar-benar lupa tentang mereka yang pernah singgah di kehidupanku yang dinamis tiap akhir pekan, maka aku ingin menyematkan semua yang teringat dalam ingatan untukku tuangkan melalui goresan kecil dalam cerita ini. Cerita ini tentang petualanganku dengan mereka, remaja-remaji ajaib yang entah sudah menjadi suratan takdir aku harus bertemu dengan mereka. Di awali dengan tawaran teman kuliahku yang lucunya seperti Majin Buu dalam manga Dragon Ball itu untuk mengikuti pelatihan jurnalistik islami di Jakarta Islamic Centre bertajuk “JICBS#3” melalui google document yang dia kirimkan di hari itu ba’da shalat Jumat. Aku yang memang suka sekali terhadap hal-hal yang bersifat challenging sedari dulu akhirnya mengisi juga form tersebut. Singkat kata akhirnya aku mendapat kesempatan untuk mengikuti seleksi di sana. Sebuah pengalaman baru menantiku, baca berita di panggung! . Untuk orang yang terbiasa mengurusi bermacam kegiatan di kampus dan me

Welcome JICBS#4

Ahad, 9 April 2017 kemarin, bertempat di ruang teater Jakarta Islamic Centre, acara bertajuk “ Stadium General ” diadakan dalam rangka pengumuman akhir siapa saja yang berhasil dengan skor nilai memuaskan dari seleksi di minggu sebelumnya untuk masuk menjadi bagian dari program tahunan yang ada disana, yaitu JIC Broadcast School (JICBS) angkatan ke 4. Yup.. jika kamu bertanya apa di angkatan kali ini jauh lebih keren dan berbakat dibanding angkatan penulis di JICBS#3 , jawabannya akan tentatif sekali, bisa ya namun bisa juga tidak. Tapi bagi penulis yang kebetulan menghadiri acara rilis ini, mendapati sekumpulan pemuda dan pemudi islam yang dirasa mempunyai potensi jauh luar biasa dibandingkan angkatan sebelumnya. Hal itu bisa dilihat dari sikap kritis yang ditunjukkan saat sesi tanya jawab seputar film “Masjid Sahabatku” yang memenangkan penghargaan untuk kategori film terbaik pada angkatan kami sebelumnya. Banyak kritik serta saran yang membangun dari para “adik” kami te