“Happiness is
when what you think, what you say and what you do are in harmony”. – Mahatma
Gandhi.
Penulis berhenti menggunakan search engine di
handhonenya pada satu kalimat indah yang dirangkai pemimpin besar India ini
saat terpekur diselasar masjid satu pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan.
Angin sepoi-sepoi ba’da Ashar yang menyejukkan bergerak semilir diantara
keriuhan lalu lalang jamaah disekitar masjid. Gelak tawa bahagia anak-anak TPA
yang akan menuntut ilmu pun semakin menambah ceria sore yang langitnya tampak
sedikit mendung itu. Tatapan kebahagiaan, canda ria, tawa lepas dan senda gurau
tak luput dari perhatiannya. BAHAGIA. Iya. Sore ini begitu banyak yang terlihat
bahagia. Kata itu juga ada di browser handphoneku saat ini. Timbul ide iseng sedikit
dipikiranku. Ku ketik sebuah pertanyaan buat orang-orang disekitar hidupku
tentang hal-hal yang membuat mereka bahagia. Dan akhirnya, penulis mendapatkan
jawaban mereka..
Hal yang
membuatku bahagia, jika…
1.
Adanya Keluarga.
Kata inilah yang hampir selalu ada di setiap jawaban
yang mereka kirim dengan segala varian penyebutannya, tapi semuanya bermuara
pada kata ini. Setiap orang pasti punya yang namanya keluarga. Orang tua,
pasangan hidup, kakak, adik, anak adalah sumber kebahagiaan utama yang tak ternilai
oleh apapun. Keluarga adalah awal terbentuknya karakter setiap insan. di dunia
ini. Intensitas rutin untuk bertemu disertai kualitas dari setiap pertemuan,
obrolan yang bermutu dan dibarengi oleh keterikatan batin yang kuat tentu
menambah semangat seseorang dalam mengarungi hidup ini. Seperti sepenggal syair
sinetron jadul 90an: “Harta yang paling
berharga adalah keluarga.. Istana yang paling indah adalah keluarga.. Puisi
yang paling bermakna adalah keluarga.. Mutiara tiada tara adalah keluarga”.
2.
Relationship
dengan pacar atau sahabat.
Penulis sengaja menjadikan ini dalam satu kelompok
karena keduanya terbentuk di luar keterikatan keluarga yang memang ada karena
ikatan takdir yang tidak mungkin diubah. Relationship ini terjadi karena dasar
lahiriyah manusia sebagai makhluk sosial yang menjalin hubungan dengan orang-orang sekitarnya.Kebersamaan emosi yang terjalin setiap hari
dapat menumbuhkan rasa ketergantungan dan rasa nyaman hingga rasa memiliki pada
diri seseorang sehingga timbulnya kebahagiaan akan tercipta dengan mudah dalam
lingkaran ini. Tapi hendaklah semua disikapi dengan cara yang bijak sesuai
dengan norma agama dan menjunjung tinggi budaya ketimuran bangsa Indonesia.
3. Punya pekerjaan
bagus dan uang yang banyak.
Dua hal yang saling berhubungan ini adalah kebutuhan
yang paling lumrah akan disebutkan saat menanyakan apa yang membuatmu bahagia.
Siapa yang tidak mau dengan 2 hal ini? Tanpa bermaksud mendeskreditkan
pekerjaan tertentu karena pada dasarnya setiap pekerjaan baik asal dijalani
secara halal dan ikhlas, pekerjaan pada top level selalu menjadi impian dan
tolak ukur kebahagiaan sebagian orang, jadi semacam ada achievement di tengah masyarakat bila kita berada dalam posisi
pekerjaan tertentu. Dan uang.. apalagi dalam jumlah yang besar.. ahh, penulis
tidak perlu membahasnya lagi!!!.
4.
Terpenuhinya
kesenangan pribadi.

5. Ada senyum
bahagia karena kita.
Inilah salah satu jawaban indah yang penulis temukan.
Meaningful life, hidup yang bermakna adalah salah satu dari 3 bentuk
kebahagiaan yang dicari seseorang pada kutipan buku di poin sebelumnya. Melihat
apa yang bisa kita lakukan membuat orang disekitar bisa tersenyum, dapat
bermanfaat dan berbagi dengan sesama adalah hal positif yang bisa kita lakukan.
Bukankah kebahagiaan bersama itu jauh lebih menyenangkan dari pada sendirian?.
Itulah jawaban yang terkumpul dari ide iseng penulis
sore ini. Bukan bermaksud menggurui apalagi menjadi tolak ukur sesungguhnya
karena poin-poin diatas dibentuk bukan dari dasar disiplin ilmu yang tepat dan tidak
menggunakan standar yang seharusnya. Penulis hanya ingin mengenal lebih jauh
orang-orang disekitarnya serta mengetahui apa yang membuat mereka bahagia dan
semoga mereka giat dalam menghargai setiap hal yang membuat mereka bahagia.
Bahagia memang mudah untuk diucapkan tapi menjadi tentatif dalam
mengartikannya. Sampai juga lagi dalam tulisan iseng berikutnya dan yuk bersama
mencari kebahagiaan.
Komentar
Posting Komentar